Kehilangan sahabat yang hebat itu masih memberi kesan pada diri saya.
Memikirkan perjuangan dia telah selesai dan pengakhiran saya nanti yang entah
bagaimana.
Sungguh, mati itu adalah sebaik-baik penasihat.
Mati, sebenarnya sangat dekat dengan kita. Cuma kita yang buat-buat tak
tahu. Kita yang pura-pura tak sedar.
Kehilangan dia juga membuatkan saya semakin menghargai semua
sahabat-sahabat yang saya punya. Membuatkan saya semakin menghargai setiap
peluang yang saya ada.
Bila jumpa sahabat, layanlah sebaik-baiknya. Bila berbicara dengan sahabat,
gunalah selembut-lembut bahasa. Bila senyum pada sahabat, senyumlah
semanis-manisnya. Bila memeluk sahabat, peluklah seerat-erat kasih yang kamu
ada.
Sebab kita tak tahu bila lagi kita mampu layan dia, dengar suara dia,
tatap senyuman dia, peluk tubuh dia.
Saya. Nak jadi sahabat yang baik. Macam dia. :’)
Sungguh, kematian itu telah menghidupkan hati-hati yang lesu dan mati.
No comments:
Post a Comment